Tiong Bahru dengan Keindahan Arsitektur International Style

Tiong Bahru International Style Arsitektur

Pagi ini, aku terbangun karena mendadak ada aroma croissant (atau entah pastry macam apa) yang menguar di udara. Mungkin datangnya dari unit sebelah, atau bisa jadi memang datang hanya dari dalam kepalaku. Entah bagaimana, wangi pastry itu–yang buttery dan manis–langsung membuatku teringat pada #TiongBahru.

Maka, pagi-pagi benar aku sudah sibuk memejamkan mata. Bukan karena ingin kembali tidur, tapi mengingat-ingat tiap jejak langkah di kawasan tersebut. Tujuan utamaku dan Arnellis waktu itu datang ke Tiong Bahru memang untuk sarapan di salah satu tempat yang terkenal karena pastries-nya, oh juga kopinya. Hanya saja, setelah perut kenyang dan suntikan kafein bikin mata terang, jalan-jalan di sekeliling kawasan itu sama sekali bukan ide yang jele-jele amat.

Pada dasarnya, Tiong Bahru adalah kawasan pemukiman. Rupanya, Tiong Bahru sudah mulai dibangun setelah masa perang dunia berakhir. Isinya rata-rata adalah flat empat lantai yang karakter arsitekturnya International Style dengan desain yang simple dan neat.

Aku pikir, rapi betul jajaran blok flats di Tiong Bahru, dengan bangunan yang semua bercat warna putih dengan di sana-sininya ada elemen pagar stainless steel, bata, atau jendela-jendela bundar. Untuk menghindari kesan flats yang terlalu “berat” dan “kotak”, para arsitek kabarnya mendesain tangga-tangga di luar bangunan. Karena itu, akhirnya Tiong Bahru terkenal dengan tangga-tangga eksternalnya yang berbentuk spiral melengkung nan estetik. Tangga spiral ini memang mencuri perhatian ketika kita jalan kaki berkeliling.

Cerita lain adalah bahwa bangunan-bangunan di Tiong Bahru ini didesain khusus agar menyerupai pesawat, kapal, kereta, atau mobil. Entah kenapa. Tapi, bukti nyatanya bisa dilihat di Blok 81 dan 82 yang warga setempat menyebutnya “blok pesawat”, karena tata letaknya yang memanjang, menyerupai sayap pesawat. Juga, ada kecenderungan tiap sudut dibuat halus dan melengkung seperti jembatan kapal, dan garis-garis panjang nan ramping.

Leave a comment